Tips! Cara Aman Menderek Mobil yang Mogok
Mobil mogok di tengah jalan memang bisa menjadi momen yang merusak hari Anda. Tapi, apa yang lebih buruk dari itu? Melakukan penderekan mobil tanpa pengetahuan yang cukup. Pasalnya, derek mobil bukan soal menarik saja.
Ada banyak hal yang perlu Anda perhatikan, mulai dari pemilihan tali hingga mengetahui batas kecepatan derek yang aman. Ingin tahu penjelasan lengkapnya? Intip informasi berikut!
5 Tips Menderek Mobil dengan Aman dan Benar
Agar mobil yang mogok tidak mengalami kerusakan yang lebih parah setelah proses penderekan, ketahui dulu lima tips ini.
- Gunakan Tali Penarik yang Kuat
Tidak semua jenis tali bisa dijadikan alat untuk menderek kendaraan. Maka dari itu, pilihan tali penarik Anda harus kuat, biasanya yang terbuat dari bahan polyester, baja, atau nilon.
Jangan sekali-kali mencoba untuk menggunakan tali yang tidak dirancang untuk hal ini, karena bisa berakibat fatal. Sebagai langkah antisipasi, Anda bisa selalu simpan tali penarik di bagasi mobil.
- Pertimbangkan Berat Mobil
Bobot mobil yang menderek wajib lebih berat daripada kendaraan Anda yang akan diderek. Selain terjamin kekuatan mesinnya, hal ini akan membantu proses penderekan menjadi lebih stabil, sehingga meminimalkan risiko kecelakaan.
Jangan mengabaikan aspek ini, sebab Anda mungkin akan mengalami kesulitan dalam mengontrol laju kedua mobil.
- Pasang Tali di Titik yang Tepat
Setiap mobil memiliki titik-titik khusus untuk penderekan, umumnya berada di dekat bumper depan atau belakang. Ingat, titik ini berada di dekat bumper.
Jadi, jangan sampai Anda salah mengikat tali pada bumper atau suspensi karena bisa merusak mobil. Agar lebih pasti mengenai titik derek mobil, Anda bisa mengacu pada buku manual mobil.
- Jaga Jarak dan Kecepatan yang Aman
Mungkin terdengar sepele, tetapi menjaga jarak dan kecepatan yang aman antara dua mobil sangat berperan penting.
Idealnya, jarak antara mobil penderek dan yang diderek harus sekitar 4 meter. Kecepatan juga harus dijaga, sebaiknya tidak lebih dari 30-40 km/jam. Kedua hal ini dapat menurunkan risiko kecelakaan atau kerusakan lebih lanjut pada mobil.
- Rencanakan Rute
Sebelum Anda memulai proses derek mobil, diskusikan dan rencanakan rute dulu yang akan diambil.
Pilih jalan yang lebih datar dan minim persimpangan. Ini akan membantu Anda fokus pada proses penderekan dan mengurangi risiko kecelakaan atau kerusakan pada mobil.
3 Macam Versi Derek Mobil
Terdapat tiga versi dalam proses penderekan kendaraan. Pilihan Anda dalam hal ini bisa sangat mempengaruhi keamanan dan efisiensi seluruh proses.
- Versi Gendong (Sangat Aman)
Ini adalah pilihan yang paling aman di mana seluruh mobil yang mogok akan diletakkan dan diikat erat di atas platform mobil derek. Hal ini dapat mengeliminasi risiko kerusakan pada sistem penggerak dan transmisi mobil Anda.
- Versi Tarik Menggunakan Peralatan (Cukup Berisiko)
Versi ini menggunakan alat seperti wheel dolly atau crane untuk mengangkat sebagian dari mobil Anda. Meski lebih aman daripada menggunakan tali, metode ini masih memiliki risiko, terutama jika hanya sebagian roda yang diangkat dari tanah.
- Versi Tarik Memakai Tali (Kurang Disarankan)
Versi terakhir sebaiknya dihindari. Pasalnya, menggunakan tali untuk menarik mobil sangat berisiko dan bisa merusak komponen penting mobil, seperti sistem penggerak dan transmisi.
Derek mobil merupakan solusi yang bisa sangat membantu Anda ketika mobil mogok, tetapi penting untuk melakukannya dengan benar. Hindari risiko dan biaya perbaikan tambahan dengan mengikuti tips di atas.
Tertarik untuk lebih memahami dunia otomotif dan tips bagaimana merawat mobil agar selalu dalam kondisi prima? Kunjungi suzukikjiu.id untuk mendapatkan berbagai informasi lainnya!